BLOGGER TEMPLATES AND Google Homepages »

Senin, 26 Desember 2011

Mengenang Bandara Kemayoran :'(

Kemayoran, yang pertama terlintas di benak kebanyakan orang begitu mendengar kata itu mungkin adalah Pekan Raya Jakarta, karena erat sekali daerah itu dengan event ini, walau sebenarnya diselenggarakan di Jakarta Expo Center. Namun bagi sebagian kecil orang, kata Kemayoran membekaskan ingatan akan bandar udara terbaik di masanya.  Membaca sebuah tulisan di situs The Jakarta Post, membuka mata saya, bahwa Bandara Kemayoran dahulunya adalah bandara terbaik di kawasan Timur, lengkap dengan peralatan canggihnya. Bahkan bandar udara Kemayoran pernah menjadi salah satu seting latar komik TinTin yang terkenal itu.
  
Namun sayang, banyak yang tidak mengetahui bahwa dahulu kawasan kemayoran adalah sebuah bandar udara yang melayani penerbangan-penerbangan iinternasional, bahkan terjadi pada teman saya yang asli Jakarta. Saat melintas di kawasan Kemayoran yang lurus dan lebar itu saya bertanya, “Ini dulunya Bandara kan…?” (waktu awal-awal tinggal di Jakarta)
Dia jawab, “Ngaco, namanya Bandar Kemayoran, bukan Bandara Kemayoran…”


dahulu

Sekarang.
 Konon aspal asli bandara masih ada, pemerintah hanya melapisi dengan aspal baru. Jadi mungkin jika menggali beberapa cm, akan menemukan lapisan permukaan bandara waktu itu, siapa tahu.

Kini, landas pacu dengan model silang (crossover) itu menjadi jalan umum. Tiap sore sepulang kerja, saat melintas di jalur itu, saya membayangkan bahwa jalanan yang saya lewati ini dulunya juga dilewati bermacam pesawat-pesawat klasik seperti DC-8, Vickers Viscount, L-188 Electra, C-47 Dakota/Skytrain, Boeing 707, dan banyak lagi, betapa indahnya pemandangan itu bila saat ini masih ada…

can you spot the tower building behind the Hercules? here's the larger image
photo credit: Richard Vandervord via airliners.net

Andaikan bisa, ingin sekali saya kembali ke masa itu, menikmati suasana Kemayoran. Jika melihat referensi foto-foto lama, asyik sekali rasanya penumpang menunggu di teras sambil minum kopi, sementara hanya beberapa meter di dekatnya berdiri pesawat Dakota DC-8, Electra, dan sebagainya.
Banyak yang peduli dengan nasib bangunan ini, di luar negeri apa lagi. Khususnya bagi mantan-mantan karyawan maskapai KLM (Belanda). Bandara Kemayoran memiliki nostalgia yang berarti bagi mereka, yang juga menjadi salah satu bagian sejarah maskapai KLM.

Mr. Elliot Epstein dari jetphotos.net sedang mengabadikan bangunan terminal bandara Kemayoran

terminal building

Entrance

Hanya sedikit yang tersisa dari kejayaan bandara Kemayoran, salah satunya adalah menara kontrol (Tower). Jarang yang memperhatikan menara ini saat melintasi kawasan Boulevard Kemayoran. Bangunan menara yang sudah tak terurus, dengan kondiis memprihatinkan, bak seorang pejuang tua yang menyimpan banyak kenangan kejayaannya, menunggu hari-hari akhirnya. Ya, menara ini kabarnya akan dirubuhkan. Sangat disayangkan memang, bangunan tua yang menjadi landmark kota Jakarta di masa dulu ini akan musnah, dirubuhkan, diganti dengan bangunan-bangunan baru yang katanya akan menjadi kebanggaan negara Indonesia, namun tak pernah terwujud, entah kapan…

Ground zero bakal calon Menara Jakarta, dengan background Tower Kemayoran

di antara bangunan yang "hidup segan mati tak hendak"

Bangunan cagar budaya? Bermimpilah...

memang benar apa yang ditulis sebagai kalimat penutup di artikel The Jakarta Post ini;
...none of them seem aware of the tower, which was once a proud part of the "best airport in the East"".

0 komentar: