BLOGGER TEMPLATES AND Google Homepages »

Kamis, 21 Juli 2011

Boeing 777 Series

1533506Boeing 777 adalah sebuah pesawat badan lebar dengan mesin kembar yang dibuat oleh perusahaan Boeing Commercial Airplanes. Pesawat ini dapat membawa antara 305 sampai 550 penumpang dan memiliki jangkauan dari 5.600 sampai 8.870 mil nautikal (10.400 sampai 16.400 km). Penerbangan pertama 777 pada 1994.
Ciri unik dari 777 termasuk enam roda pendaratan per set di setiap roda pendaratan utama, fuselage yang bundar sempurna, dan “tailcone” belakang yang menyerupai mata pisau. Pada 2005 harga satuannya sekitar AS$213 juta, meskipun harga bagi maskapai penerbangan dirahasiakan dan dapat bervariasi sangat besar.
All Nippon Airways Boeing 777-281ER
All Nippon Airways Boeing 777-281ER
Boeing 777-300 merupakan pesawat terbesar untuk kategori pesawat komersial mesin ganda. Dan untuk Boeing 777-300ER (Extended Range), mesinnya, General Electric GE90-115B memiliki diameter yang sedikit lebih besar daripada diameter kabin Boeing 737. Pesawat ini memiliki kemiripan dengan Airbus A380-800, yaitu pada roda pendaratannya. Kedua pesawat ini memakai enam roda untuk dua set roda pendaratan utamanya. Bedanya, Airbus 380-800 memiliki tambahan dua set roda pendaratan yang serupa dengan Boeing 747-400 (dengan empat roda per set roda pendaratan)
Pesawat Boeing 777 ini sudah dilengkapi dengan sistem kemudi fly-by-wire. Sistem ini biasanya dipakai pada pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mengatasi gejala “kurang ruang” yang terjadi pada saat pilot menggerakkan “tuas kemudinya”. Sistem Fly-by-wire juga sudah diaplikasikan pada pesawat Airbus A320, A330, A340, A350 dan A380 Series. Sistem Fly-by-wire diperkirakan akan terus dipakai untuk setiap rancangan pesawat masa depan.
Boeing 777 adalah pesawat pertama yang bentuk badannya dirancang secara penuh dengan menggunakan desain komputer. Dan pada varian yang baru, pesawat ini dilengkapi dengan “ruangan lantai atas tambahan” yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat bagi para awak pesawat. Dalam pembuatan kokpitnya, pihak Boeing mendapat masukan dari sekitar 600 orang pilot. Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit.
Penerbangan malam hari Boeing 777
Penerbangan malam hari Boeing 777
Ini Boeing 777nya Malaysia Airlines mau landing di airport Kuala Lumpur
Ini Boeing 777nya Malaysia Airlines mau landing di airport Kuala Lumpur
Ruang Kelistrikan Boeing 777
Ruang Kelistrikan Boeing 777
Pesawat ini merupakan pesawat pertama dari Boeing yang menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Glass cockpit terkesan jauh lebih rapi dan elegan jika dibandingkan dengan cockpit konvensional. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. Glass Cockpit telah digunakan pada Boeing 737 NG series, Boeing 747-400, Boeing 787 Dreamliner, Airbus A330, A340, A350 dan A380 series. Saat ini Boeing 777 tersedia dalam 6 model yaitu: 777-200, 777-200ER (extended range), 777-200LR (longer-range), 777-300 dan 777-300ER, dan 777 Freighter.
Dikutip dari situsnya, pesawat ini 100 persen dirancang dengan menggunakan komputer 3 dimensi yang sangat canggih. Dengan menggunakan material, mesin, dan struktur pesawat yang ringan, membuat Boeing 777 menjadi pesawat yang irit bahan bakar. Untuk setiap pon bahan bakar yang digunakan, menghasilkan karbon dioksida yang tiga kali lebih sedikit dibandingkan dengan pesawat lain yang sebanding dengan Boeing 777.
Cabin Boeing 777-222ER
Cabin Boeing 777-222ER
Ini ruangan kelas satunya maskapai ANA dengan pesawat Boeing777-381ER
Ini ruangan kelas satunya maskapai ANA dengan pesawat Boeing777-381ER
Kalau ini dapurnya pada Boeing 777-2H6ER milik Malaysia Airlines
Kalau ini dapurnya Boeing 777-2H6ER milik Malaysia Airlines
Ini spesifikasi Boeing 777 dan keluarganya:
Spesifikasi Boeing 777
Spesifikasi Boeing 777
Beberapa fakta tentang Boeing 777:
* Pertama diopersikan oleh maskapai penerbangan pada 7 Juni 1995. Sejak itu Boeing 777 memiliki lebih dari dua juta penerbangan.
* Ada 3 juta bagian yang digunakan pada Boeing 777 dan disuplai oleh lebih dari 900 pemasok dari 17 negara di seluruh dunia.
* Pada tahun 2004, Boeing 777 mencapai produksi ke 500. Lebih cepat dari pesawat twin aisle komersial yang lain dalam sejarah.
* Boeing 777 mampu di altitudes hingga 43.100 kaki.
* Insinyur Boeing merancang model dan elektronik pra assembly pesawat dengan menggunakan komputer 3 dimensi. Fasilitas laboratorium baru disediakan untuk berbagai sistem pesawat yang akan diuji bersama-sama sebagai satu kesatuan yang terintegrasi pada simulasi penerbangan, sebelum pesawat jet penumpang pertama di luncurkan.
* Landing gear Boeing 777 adalah yang terbesar yang pernah dipasang ke dalam sebuah pesawat penumpang jet komersial. Dengan enam roda pendaratan utama di setiap gigi, dan roda dua pada hidung gigi, ia memiliki bekas yang jelas.
* Menerima penghargaan dari Industrial Designer’s Society of America pada tahun 1992 untuk kabin penumpang 777, dan pada tahun 1993 untuk desain deck penebangan 777.
* Pada 9-10 November 2005, Boeing 777-200LR Worldliner mencetak rekor dunia baru untuk jarak perjalanan non-stop sebuah pesawat penumpang jet komersial. Boeing 777-200LR menetapkan merekam jarak 11.664 mil laut (21.601 km) pada rute perjalanan ke timur dari Hong Kong ke London (Heathrow). Penerbangan selama 22 jam dan 42 menit. Prestasi yang telah diakui oleh US National aeronautika Association, The Federation Internationale AĆ©ronautique dan Guinness Book of Records.
* Boeing 777 yang disebut dalam sebuah lagu oleh Dire Straits’ Mark Knopfler. Lagu yang terdapat pada CD “Sailing to Philadelphia.”
* Pada 30 Mei 1995, Boeing 777 menjadi pesawat pertama dalam sejarah penerbangan memperoleh US Federal Aviation Administration (Penerbangan Federal) persetujuan untuk fly extended-range twin-engine operasi (ETOPS) dan masuk ke layanan tersebut. Pada tanggal, Penerbangan Federal memberikan 180 menit ETOPS ke Pratt & Whitney-powered Boeing 777.
* Ada sekitar 50.000 kaki kubik volume di Boeing 777-300, dan 40.000 kaki kubik di Boeing 777-200.
* Boeing 777 memiliki akselerasi kecepatan yang tinggi yaitu dari nol sampai 60 mph (96 km / h) dicapai dalam waktu kurang dari enam detik.

Boeing 747 Series

Boeing 747Boeing 747, juga dikenal sebagai Jumbo Jet, adalah pesawat penumpang terbesar kedua saat ini, setelah pesawat A380 yang akan beroperasi pada akhir Oktober 2007. Pesawat empat mesin ini, diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes, menggunakan konfigurasi dua dek dimana dek atas digunakan untuk kelas bisnis. Konfigurasi 3-kelas (kelas pertama, kelas bisnis dan kelas ekonomi) mampu menampung 400 penumpang dan konfigurasi 1-kelas (hanya kelas ekonomi saja) mampu menampung 600 penumpang.
747 dapat terbang pada kecepatan yang tinggi (umumnya 0,85 Mach atau 909 kilometer per jam) dan mampu terbang antara benua (dengan jarak maksimum 13.570 km untuk seri 747-400, seperti terbang dari New York ke Hong Kong tanpa henti). Pada tahun 1989, Qantas terbang tanpa henti dari London ke Sydney, jarak penerbangan tersebut adalah sejauh 18.000 km dan di selesaikan dalam waktu 20 jam 9 menit. Namun penerbangan itu tidak mengangkut penumpang maupun kargo (pesawat kosong). Pada Mei 2004, 1382 pesawat Boeing 747, dengan berbagai konfigurasi, telah diperbaiki atau disempurnakan, menjadikan 747 salah satu produk Boeing yang paling sukses.
Boeing 747Sejarah
Boeing 747 lahir pada waktu industri udara era 60-an sedang maju pesat. Era pesawat komersil pada waktu itu, dijuarai oleh Boeing 707 yang telah membuat satu revolusi di dalam perjalanan udara jarak jauh dan merealisasikan konsep “Kota Global”. Pada waktu itu, Boeing sudah pun mengkaji pesawat yang besar untuk memenangi kontrak dari Tentara Amerika Serikat tetapi kalah kepada Lockheed C-5 Galaxy. Pan Am, klien setia Boeing pada waktu itu, meminta Boeing membuat sebuah pesawat penumpang yang besar, 2 kali ukuran Boeing 707. Maka, pada tahun 1966 Boeing mengeluarkan satu garis panduan mengenai konfigurasi pesawat penumpang yang akan dinamakan Boeing 747. Pan Am memesan 25 buat seri 747-100. Pada mulanya, desain pesawat ini adalah pesawat dua tingkat penuh atau ‘double decker’ tetapi karena masalah evakuasi pesawat ketika keadaan darurat, ide ini diganti menjadi sebuah pesawat berbadan lebar.
Ketika itu, Boeing 747 diperkirakan akan digantikan oleh pengangkutan supersonik. Maka Boeing membuat ulang Boeing 747 supaya dapat dirubah menjadi pesawat kargo, untuk berjaga-jaga apabila permintaan bagi versi penumpang akan menurun suatu hari nanti dan hanya versi kargo yang mampu bertahan. Maka kokpit pesawat itu dipindahkan ke dek atas agar moncong pesawat dapat dibuat untuk dibuka menjadi satu pintu kargo. Pada mulanya dek atas digunakan untuk kelas pertama dan lobi/bar tetapi saat-saat ini dek itu biasanya digunakan sebagai tempat duduk ekstra. Dengan perkiraan penjualan hanya sebanyak 400 unit, 747 mampu bertahan dari kritik-kritik dan pada tahun 1993 sebanyak 1000 pesawat berhasil dibuat.
Perakitan 747 adalah satu proses yang rumit. Hal ini disebabkan karena Boeing tidak mempunyai bangsal pesawat yang cukup besar untuk menampung pesawat-pesawat itu. Maka, perusahaan ini terpaksa membuat satu pabrik di Everett, Washington, dimana pabrik tersebut menjadi pabrik terbesar yang pernah dibuat. Pratt and Whitney pula pada waktu itu membangunkan satu mesin turbofan yang cukup besar, JT9D, untuk Boeing 747. Maka, untuk keselamatan dan kemampuan terbang, Boeing 747 dibuat dengan 4 sistem hidrolik untuk keadaan darurat, kontrol permukaan yang terpisah, berbagai macam ‘stuctural redundancy’ dan ‘flaps’ yang kompleks yang membolehkan 747 digunakan pada landasan biasa.
Pada mulanya, banyak perusahaan penerbangan yang ragu terhadap Boeing 747. Waktu itu, pesaing Boeing, McDonnell Douglas dan Lockheed, sedang membuat pesawat berbadan lebar dengan tiga mesin yang dinamai ‘trijet’, yang lebih kecil dari 747. Malahan kebanyakan perusahaan penerbangan merasa bahwa 747 terlalu besar untuk penerbangan jarak jauh dan dengan itu mereka berinvestasi pada proyek ‘trijet’. Terdapat juga keraguan akan kemampuan 747 untuk beroperasi dengan infrastruktur lapangan terbang ketika itu.
Satu lagi isu yang diangkat oleh perusahan penerbangan adalah penggunaan bahan bakar. Ini karena penggunaan bahan bakar pesawat ‘trijet’ lebih rendah dari pesawat empat jet dan perusahaan penerbangan tentunya lebih cenderung memilih biaya bahan bakar yang rendah. Isu ini telah menghantui Boeing pada 1970.
Bagaimanapun, Boeing telah berjanji untuk mengantar 747 kepada Pan Am, dalam masa kurang empat tahun, Boeing perlu membuat dan menguji pesawat itu. Dalam tempo yang singkat ini, proses pembangunan membuat mereka yang terlibat dalam proyek ini berkerja dalam keadaan yang sangat menekan dan mereka ini disebut sebagai ‘The Incredibles’. Biaya yang tinggi untuk pembangunan pesawat ini dan pembinaan infrastuktur di Everett merupakan satu pertaruhan bagi Boeing dan keberhasilan perusahaan ini bergantung kepada keberhasilan 747. Boeing hampir gulung tikar pada tahun 1970. Namun, Boeing memenangi pertaruhan ini pada akhirnya dan Boeing memonopoli pengangkutan berbadan lebar selama 35 tahun. Kedatangan Airbus A380 memecah rekor Boeing.
Boeing 747
Boeing 747
Variasi
747 dibuat dengan beberapa seri untuk memenuhi kehendak klien.
747-100
Model pertama 747 adalah 747 seri 100 (747-100), diresmikan di Everett pada 2 September 1968. 747-100 mulai beroperasi pada 1 Januari 1970 dengan klien pertama Pan American World Airways. 747-100B kemudian menggantikan 747-100, dengan fuselage yang lebih kokoh dan rangkaian ban yang kebih kuat. Terdapat juga seri 747-100SR yang mampu menampung 550 penumpang dan digunakan untuk penerbangan domestik di Jepang. Seri 100 mampu terbang sejauh 7.200 km dengan muatan yang penuh.
Dek atas 747-100, biasanya mempunyai 3 jendela, membedakan pesawat ini dengan pesawat-pesawat yang lain. Pada mulanya, dek atas digunakan sebagai lounge, namun maskapai-maskapai penerbangan kemudian menggunakan dek atas untuk tempat duduk penumpang.
747-200
Diperkenalkan pada tahun 1971, 747-200 mempunyai daya yang lebih tinggi dan mampu terbang dengan muatan yang lebih berat, jika dibandingkan dengan seri 100, dan karenanya 747-200 dapat terbang lebih jauh. 747-200 dapat dibedakan dengan seri 100 dengan jumlah jendela tingkat atas yaitu sebanyak 10 jendela, sedangkan seri 100 memiliki 3. Variasi seri 200 yang terakhir, 200B, dibuat pada akhir 1980an, mampu terbang 10.800 km dengan muatan yang penuh.
Seri 747-200C dan 200F dibuat untuk pesawat kargo. 747-200F adalah pesawat kargo sepenuhnya, 747-200C adalah seri yang dapat ditukar menjadi pesawat kargo ataupun pesawat penumpang. Seri gabungan pesawat penumpang dan pesawat kargo digelar pesawat combo. Tidak seperti seri 100, kebanyakkan 200 dijadikan pesawat kargo.

747SP
747SP atau ‘Special Performance,’ diperkenalkan pada tahun 1976. Seri ini dikeluarkan untuk menyaingi Douglas DC-10 dan Lockheed L-1011 TriStar dan karena Boeing tidak ada pesawat berbadan lebar ukuran sederhana untuk bersaing dengan DC-10 dan Tristar. Biaya konstruksi 747 dan 737 yang tinggi pada akhir 1960 menyebabkan Boeing tidak mampu untuk membuat pesawat baru dan karena itu model 747 diperpendek dan dirancang ulang supaya kecepatan dan jarak maksimum disesuaikan dengan kapasitasnya. Seri SP, dengan konfigurasi 3-kelas, mampu membawa 220 penumpang dan terbang sejauh 10.500 km dengan kelajuan 980 km/jam.
747SP adalah satu-satunya pesawat yang mampu terbang dengan jarak terjauh, sampai kemunculanAirbus A340. Penerbangan yang menggunakan model ini antara lain adalah American Airlines, Pan Am, dan Qantas, karena kemampuan seri ini untuk terbang melintasi Lautan Pasifik memenuhi keperluan penerbangan-penerbangan ini untuk terbang ke Tokyo. South African Airways juga menggunakan 747SP untuk rute penerbangan dari Johannesburg ke London, ketika rezim apartheid berkuasa, maskapai ini tidak diperbolehkan untuk terbang melintasi negara-negara Afrika lainnya dan menyebabkan South African Airways cukup kerepotan, dan SP adalah penyelesaiannya.
Meskipun memiliki kemampuan istimewa, penjualan SP tidak seperti yang diharapkan, dimana hanya 45 buah yang terjual, dimana kebanyakan beroperasi untuk pernerbangan di Timur Tengah dan Afrika.
Salah satu modifikasi spesial 747SP adalah pengamat astronomi SOFIA yang membawa teleskop inframerah yang berdiameter 2,5 meter. Sebelum dimodifikasi, pesawat tersebut dioperasikan oleh Pan Am dan dinamakan “Clipper Lindbergh”.
747-300
Pada mulanya, model 747-300 direncanakan untuk menjadi pesawat ‘trijet’ versi 747SP. Tetapi disebabkan permintaan yang kurang banyak, rencana ini dilupakan saja.
Yang kemudian terjadi, 747-300 menjadi satu model baru untuk Boeing dan diperkenalkan pada tahun 1980. 747-300 adalah model pertama 747 dengan dek atas diperbesar untuk menambah kapasitas.
Boeing 747
Boeing 747
Boeing 747
747-400
747-400 adalah model 747 terbaru Boeing, dan satu-satunya seri yang dibuat hingga saat ini. Antara perubahan yang nyata ialah perpanjangan sayap sebanyak 2 meter dan penambahan ‘winglet’ / lentik di ujung sayap sepanjang 2 meter. 747-400 memasuki pasaran pada tahun 1989 dengan klien pertama Northwest Airlines.
Seri 400 dibuat dalam bentuk penumpang sepenuhnya, ‘combo’ (747-400M) dan kargo (747-400F). Seri domestik untuk pasaran Jepang yaitu 747-400D, adalah pesawat penumpang dengan kapasitas tertinggi di dunia, sampai kemunculan A380, dan 747-400D dapat ditukar menjadi pesawat jarak jauh bila diperlukan.
747-400ER ialah seri 400 yang mampu terbang dengan jarak yang terjauh didalam model 747. 747-400ER juga datang dalam bentuk kargo sepenuhnya iaitu 747-400ERF. Satu rencana kini sedang dipersiapkan untuk model terbaru iaitu 747-400XQLR, kini ditukar menjadi 747 Advanced, yang mampu terbang dengan jarak yang lebih jauh.
Pesawat kargo 747
Boeing mengumumkan pada Oktober 2003 bahwa komponen-komponen untuk 7E7/787 , yang dibuat diseluruh dunia, akan diterbangkan ke Everett, Washington untuk digabungkan. Untuk mengangkut komponen-komponen tersebut, Boeing membuat modifikasi terhadap 747-400 menjadi pesawat kargo.
Waktu pengantaran dapat dipersingkat menjadi 30 hari dengan menggunakan satu 747. Ini cukup penting karena sayap 787 dibuat di Jepang. [2] [3]
747X
747X adalah satu rencana untuk membuat seri 747 dengan menambah luas dek atas, sama seperti 757-500. Tetapi rencana ini ditolak setelah pembangunan 747Adv di dalam proses.
747 Advanced
Boeing sekarang ini membuat satu usaha sama dengan perusahaan pernerbangan untuk membuat seri terbaru 747, Boeing 747 Advanced yang akan menggunakan kokpit dan mesin yang sama dengan 7E7/787. 747 dibuat untuk terbang dengan lebih tidak berisik, lebih ekonomis dan ramah lingkungan. 747 Advanced berkapasitas 500 penumpang dengan konfigurasi 3-kelas dan mampu terbang sejauh 18.816 km dengan kecepatan 0.86 Mach.
Boeing 747
Airbus 747
Spesifikasi :
Tipe : Berbadan lebar – Jumbo jet
Produsen : Boeing Commercial Airplanes
Perancang : Joseph F. Sutter
Pertama terbang : 9 Februari 1969[1]
Status : Aktif
Pemakai : British Airways, Japan Airlines, Cathay Pacific, Korean Air
Diproduksi 1969 – sekarang
Jumlah dibuat : 1,395 November 2007
Harga satuan : 747-100 US$24 juta (1967), 747-200 $39 juta (1976), 747-300 $83 juta (1982), 747-400 $228-260 juta (2007), 747-8 $285.5-300 million (2007)[2][3]
Varian : Boeing 747SP, Boeing VC-25, Boeing 747-400, Boeing 747-8, Boeing 747 LCF
Mesin :
747-100
empat Pratt & Whitney JT9D-7A turbofan
747-200/300
empat Pratt & Whitney JT9D-7R4G2 turbofan atau
empat Rolls-Royce RB211-524D4 turbofan atau
empat General Electric CF6-50E2 turbofan
747-400
empat Pratt & Whitney PW4062 turbofan atau
empat Rolls-Royce RB211-524H turbofans atau
empat General Electric CF6-80C2B5F turbofan
Kecelakaan :
Lufthansa Penerbangan 540, Nairobi, 1974
Kecelakaan Di Lapangan Terbang Tenerife, 1977
Air-India Penerbangan 855, Laut Arab, 1978
Avianca Penerbangan 011, Madrid, 1983
Air-India Penerbangan 182, Samudra Atlantik, 1985
Japan Airlines Penerbangan 123, Tokyo, 1985
South African Airways Penerbangan 295, Samudra Hindia, 1987
China Airlines Penerbangan 358, Taiwan, 1991
Penerbangan kargo El Al 1862, Amsterdam, 1992
Philippine Airlines Penerbangan 434, Okinawa, 1994
TWA Penerbangan 800, Long Island, 1996
Saudia Penerbangan 763, Delhi, 1996
Korean Air Penerbangan 801, Guam, 1997
Singapore Airlines Penerbangan 006, Taipei, 2000
China Airlines Penerbangan 611, Kepulauan Penghu, 2002
Terkena serangan :
Penerbangan Korean Air 007, Laut Okhotsk, 1983
Penerbangan Pan Am 103, Lockerbie, Skotlandia, 1988